Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ali At-Tazi. Beliau merupakan wali agung dari kota Taza, Maroko (Al-Maghrib Al-Aqsa). Ibrahim At-Tazi diperkirakan lahir abad ke-8 H/ke-14 M. Wafat tanggal 9 Sya’ban 866 H/9 Mie 1462. Beliau dimakamkan di Wahran, Oran/Aljzair di dekat kuburan gurunya, Al-Hawwari selama 50 tahun. Lalu dipindahkan secara diam-diam oleh para santrinya ke Benteng Bani Rasyid. Karena pada waktu itu wilayah Oran dijajah oleh Spanyol dan menjadikan kuburannya sebagai tempat duduk.
Beliau belajar di Maroko atas kehendak ayahnya. Setelah mantap berguru di sana, beliau lanjut ke Hijaz dengan niat ibadah haji. Di Mekkah, beliau belajar kepada Syekh Sayyid Al-Qadhi Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hasani Al-Fasi. Di Madinah beliau berguru kepada ulama. Di antaranya, Syekh Abul Fath Muhammad bin Ali Bakr Al-Qurasyi Asy-Syafi’i.
Beliau adalah ulama' yang ahli Ilmu Hadis, Mantiq, Ushuluddin, Tajwid, hingga Linguistik Arab. Suaranya sangat merdu. Beliau pernah mengajar Mukhtashar Khalil tanpa melihat syarahnya. Akhlaqnya seperti Nabi. Sabar ketika difitnah, santun, ramah dan sebagainya. Beliau juga masyhur sebagai pengguabah Shalawat Nariyah.
Di kalangan masyarakat Maroko, sholawat ini dinamai Nariyah dari kata Nar yang berarti api, karena kemustajabahannya yang sangat cepat. Ada pula yang menamakannya dengan shalawat Taziyah, sesuai nama kota pengarangnya.
Mereka banyak membuktikan bahwa ketika terdapat hajat yang mendesak atau sedang dalam kesulitan, para penduduk Maroko membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali dan dengan cepat keinginan mereka dikabulkan oleh Allah.
Menurut Syaikh Abdullah al-Ghummari, penamaan dengan kata Nariyah ini karena terjadi tashrif atau perubahan dari kata yang sebenarnya Taziyah. Sebab keduanya memiliki kemiripan dalam tulisan Arab, yaitu Ø§Ù„نارية dan Ø§Ù„تازية yang berbeda pada titik huruf.
Sementara dalam kitab Khazinatul Asrar, sebuah kitab yang banyak memuat ilmu tasawwuf dan tarekat karya Syaikh Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili, disebutkan bahwa Syaikh Muhammad Al-Qurthubi menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah (shalawat agar dilepaskan dalam kesusahan).
*dirangkum dari berbagai sumber